RI– Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerja sama dengan Rumah Indonesia Pelatihan Jurnalistik dengan tema “Virtual Training Digital Jurnalistik”.. Pelatihan ini diselenggarakan secara online pada tanggal 11 sampai 12 Juli 2021. Kegiatan ini diikuti oleh kalangan mahasiswa dan masyarakat umum.
Dalam pelatihan kali ini mengundang narasumber-narasumber terbaik dan berpengalaman dalam dunia jurnalistik yaitu, Ahmad Nurhasim (Editor The Conversation), Khomsurijal W., S.Pd.I (Editor Pos Kota dan poskota.co.id), Ilham Khasani (Jurnalis beritabaru.co), dan Muhammad Mujib (Tim Redaksi Rumah Indonesia). Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan terkait dunia jurnalistik, baik itu dasar-dasar jurnalistik, teknik reportase, teknik fotografi, ke-PPMIan, analisis wacana dan framing media.
Acara pelatihan ini dilaksanakan dalam dua sesi, sesi pertama dilaksankaan pada Minggu, 11 Juli 2021 (11/07/2021) terdapat setidaknya 50 peserta yang hadir mengikuti materi yang diisi oleh pemateri Ahmad Nurhasim (Editor The Conversation) dan Khomsurijal W., S.Pd.I (Editor Pos Kota dan poskota.co.id). Acara didahului penyampaian materi mengenai “Menjadi Jurnalis Saat ini, Karir, Peluang, dan Tantangan” dan “Apa dan Bagaimana menjadi Jurnalis di era virtual dan online”, kemudian disambung sesi tanya jawab di setiap materi. Sesi kedua pada Senin, 12 Juli 2021 (11/07/2021) materi dibawakan oleh saudara Ilham Khasani (Jurnalis beritabaru.co), dan saudara Muhammad Mujib (Tim Redaksi Rumah Indonesia). Kedua pemateri tersebut menyampaikan mengenai materi “Dasar-Dasar Jurnalistik dan Ke-PPMIan; Fotografi Jurnalistik” serta “Citizenship Journalism; Analisis Wacana dan Framing Media”.
Setiap materi diikuti dengan baik oleh para peserta, bahkan tak jarang dari peserta bertanya mengenai materi. Seperti yang diutarakan oleh salah satu peserta ketika sesi tanya jawab, “Bagaimana langkah-langkah seseorang dapat menjadi seorang jurnalistik?” tanya Dalhar (peserta) kepada pemateri Khomsurijal W. Adapun pemateri juga menjawab dengan baik, “Jika kita ingin menjadi seorang jurnalis maka hal yang perlu kita lakukan ialah pertama menyiapkan diri yakni sering-sering mengikuti pelatihan menulis, setelah itu daftarlah menjadi anggota dari organisasi-organisasi jurnalistik. Di situlah kemudian menjadi pintu awal untuk menjadi jurnalis yang profesional.” terang pemateri kedua.
Keaktifan peserta dalam diskusi tanya jawab tidak lain sebab para pemateri yang sangat menarik dalam mengemas bahan materi dan bahasa penyampaiannya. Misalnya saja, pemateri pertama memberikan perspektif nya mengenai kebebasan berpendapat. “Kali ini, permasalahan terbesar yang sedang kita hadapi ialah kebebasan berpendapat” ucap Ahmad Nurhasim membuka pembahasan. Ia juga menyoroti independensi media yang semakin memburuk, serta ruang pers yang masih terbatas menjadi hambatan utama dalam dunia jurnalistik di era virtual online sekarang ini.
Dengan adanya pelatihan ini besar harapan penyelenggara dan pihak partnership untuk terus meningkatkan minat dan bakat masyarakat terhadap dunia jurnalistik terkhusus pada Media Pers. Semoga kedepannya acara pelatihan ini tidak berhenti sampai di sini saja, besar keinginan untuk menyelenggarakan lagi di kemudian hari sehingga ada keberlanjutan yang kongkrit dalam Pelatihan Jurnalistik.
(Afwu)