Inovasi Pembelajaran di Madrasah: Mahasiswa UM Kembangkan Modul Ajar Aswaja Berbasis Competitive Learning
- Riski Eka Purnairawan
- 04 Juli 2024 16:00
- 382
Mahasiswa Universitas Malang (UM) kembali menunjukkan kontribusinya dalam dunia pendidikan melalui pengembangan modul ajar Aswaja berbasis Competitive Learning. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah dan menjawab tantangan pendidikan abad ke-21.
Pengembangan modul ini dilakukan oleh Mochammad Ja’far Amri Amanulloh, Mohamad Irvan Muzakky, dan Luhfi Maulida Rochmah di bawah bimbingan Dr. Rochmawati, M.Pd., dan difokuskan pada pembelajaran Aswaja di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Raudhatul Muttaqien, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ketua tim pengembang, Mochammad Ja’far Amri Amanulloh, mengungkapkan bahwa pengembangan ini berawal dari keprihatinan mereka terhadap proses pembelajaran Aswaja yang perlu disampaikan dengan cara yang relevan dengan perkembangan zaman agar lebih mudah dipahami oleh siswa.
"Kami memahami betul bahwa pembelajaran Aswaja adalah pembelajaran muatan lokal. Meskipun demikian, melihat pentingnya pembelajaran Aswaja dalam membentuk karakter siswa, maka pembelajaran Aswaja harus tetap diperhatikan dengan pengembangan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Sehingga, nilai-nilai Aswaja dapat terserap dengan baik oleh siswa," kata Ja’far.
Modul ajar Aswaja berbasis Competitive Learning ini mengintegrasikan nilai-nilai Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja) dengan pendekatan pembelajaran yang kompetitif. Setiap materi dalam modul ini dirancang agar siswa dapat berpartisipasi aktif dalam diskusi, kerja kelompok, dan berbagai kompetisi akademik yang positif.
Selain itu modul ajar ini dirancang agar sesuai dengan Kurikulum Merdeka yang sedang diterapkan pemerintah. "Kami ingin memastikan bahwa modul ini tidak hanya memuat materi yang relevan, tetapi juga mendukung kebijakan pendidikan yang berlaku," ujar Ja’far. Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan bagi sekolah dan guru untuk mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif, dengan tujuan mengoptimalkan potensi setiap siswa.
Baca juga: Pendidikan Berkualitas Untuk Generasi Indonesia Emas
Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa, di mana siswa memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka secara mendalam. “Modul ajar Aswaja dirancang untuk memberikan fleksibilitas bagi guru dalam menyampaikan materi serta menyediakan berbagai sumber daya yang dapat diakses siswa sesuai kebutuhan mereka. Modul ini tidak hanya mencakup materi dasar, tetapi juga menyediakan bahan tambahan seperti video interaktif, kuis online, dan forum diskusi yang memungkinkan siswa belajar secara mandiri dan kolaboratif,” tambah Luthfi.
Modul ajar ini juga mendukung pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang menjadi salah satu ciri khas Kurikulum Merdeka. Dengan modul ini, siswa dapat mengerjakan proyek-proyek yang berkaitan dengan nilai-nilai Aswaja, seperti kegiatan sosial, mini riset, atau media pembelajaran kreatif. Hal ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa tentang materi, tetapi juga mengembangkan keterampilan abad 21 seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi.
“Kami berharap modul ini dapat membantu guru dan pelajar dalam proses belajar mengajar. Kami juga berharap ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berinovasi," kata Irvan.
Sementara itu, Kepala Madrasah MTs Raudhatul Muttaqien, Ricky Habibullah, M.Kom., menyambut baik inisiatif dan inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa UM di lembaga pendidikan yang dia pimpin. Menurutnya, hal tersebut merupakan suatu terobosan baru dalam pengembangan pembelajaran Aswaja.
“Kami berharap modul ajar ini mampu bersaing dengan berbagai konten digital lain yang seringkali tidak mendukung pembentukan karakter yang baik. Oleh karena itu, modul ini harus terus diperbarui dan dikembangkan agar tetap menarik dan relevan bagi siswa, serta mampu memberikan panduan yang jelas dan tegas mengenai nilai-nilai moral dan etika. Kami berterima kasih kepada tim dari Universitas Negeri Malang (UM) yang rela meluangkan waktunya dan memberikan kontribusinya untuk pengembangan pribadi siswa, khususnya di sekolah ini,” ujar Ricky.
Dengan adanya modul ajar Aswaja berbasis Competitive Learning ini, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Sebagai generasi penerus, mahasiswa UM yang dipimpin oleh Mochammad Ja’far Amri Amanulloh dalam pengembangan modul ajar tersebut telah membuktikan bahwa mereka siap berkontribusi dalam membangun masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik.
Tags:
TERBARU
Inovasi Pembelajaran di Madrasah: Mahasiswa UM..
- 04 Juli 2024 16:00
Refleksi Pendidikan Indonesia Tahun 2023: Dari..
- 25 Desember 2023 13:00
Selamat Kepada Nusantara: Jurnal Pendidikan..
- 02 Agustus 2023 09:54
Politik Hukum PERPU Cipta Kerja
- 13 Januari 2023 10:02
TRENDING
Sinopsis Dan Fakta Seputar Film Spider-Man: No..
- 17 Desember 2021 13:00
Penelitian Tindakan Kelas: Konsep, Fungsi,..
- 27 Juni 2021 16:32
Refleksi Pendidikan Indonesia Tahun 2023: Dari..
- 25 Desember 2023 13:00
Politik Hukum PERPU Cipta Kerja
- 13 Januari 2023 10:02
Marak Kasus Klitih; Masihkah Jogja Berhati Nyaman?
- 04 Januari 2022 14:00